THEINDONEWS.COM – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Situbondo menggelar aksi solidaritas di Markas Komando (Mako) Polres Situbondo, Sabtu (30/8/2025). Sekitar 80 mahasiswa tersebut menuntut agar polisi mengusut tuntas oknum Brimob yang diduga melindas pengendara ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan hingga meninggal dunia pada Kamis (28/8/2025).
Aksi yang dimulai dari perempatan Sarworini hingga depan Mako Polres Situbondo ini diwarnai dengan orasi dan membawa keranda sebagai simbol matinya keadilan di mata hukum.
“Apabila ada satu di antara kita yang terkena lindas, apakah kita tidak akan bersuara untuk mendapatkan keadilan?” ujar Ketua Umum PMII Cabang Situbondo, Riyanto, salah satu koordinator aksi.
Para mahasiswa mengecam keras tindakan aparat tersebut, menegaskan bahwa hal itu tidak bisa ditoleransi. “Jangan sampai hukum tumpul ke bawah, tajam ke atas. Polisi yang melindas sahabat kami harus diadili,” teriaknya.
Polres Apresiasi Aksi Damai, Ajak Jaga Persatuan
Senada dengan Riyanto, Ketua Umum GMNI Cabang Situbondo, Hazril Febriansyah, menuntut sanksi tegas bagi oknum Brimob yang mengendarai kendaraan taktis tersebut. “Sanksi tegas anggota Brimob yang mengendarai kendaraan taktis dan melindas saudara kami. Mereka hanya menyerukan aspirasinya, kenapa harus ditindas bahkan dilindas?” kecam Hazril.
Menanggapi aksi tersebut, Kapolres Situbondo, AKBP Rezi Dharmawan, langsung menemui para pendemo. Ia mengapresiasi mahasiswa yang melakukan aksi secara tertib dan kondusif, tanpa insiden yang merugikan kedua belah pihak.
“Saya juga apresiasi mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi secara tertib dan kondusif tanpa ada gesekan apalagi insiden yang merugikan kedua belah pihak,” kata Kapolres. Ia juga mengajak semua pihak untuk menjaga persatuan dan tidak terprovokasi. “Mari kita jaga persatuan dan kesatuan. Jangan sampai mau diprovokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan memanfaatkan momentum ini,” tambahnya.
Setelah mendengar pernyataan Kapolres, para mahasiswa kembali membentuk lingkaran dan melakukan doa bersama. Mereka kemudian membubarkan diri sambil menyanyikan lagu “Buruh Tani”. (LEO)