THEINDONEWS.COM – Bangunan tiga lantai di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, ambruk pada Senin (29/9/2025) sore sekitar pukul 15.00 WIB, tak lama setelah para santri menunaikan salat Asar. Bagian bawah gedung yang digunakan sebagai musala roboh saat proses pembangunan masih berlangsung.
Munir, Ketua RT 7 RW 3 Buduran, mengatakan sesaat setelah salat Asar terdengar suara gemuruh disertai getaran seperti gempa. Warga kaget ketika mengetahui musala pondok pesantren tersebut runtuh. “Semalem memang ada pengecoran lantai atas. Saya tidak menyangka bangunan itu ambruk begitu cepat,” ujar Munir. Ia menambahkan, saat kejadian terdapat sejumlah santri dan jemaah di dalam bangunan.
Pantauan di lokasi, hingga sore hari puluhan ambulans dari berbagai rumah sakit dan instansi sudah disiagakan untuk mengevakuasi korban. Laporan dari warga dan relawan menyebut sedikitnya 18–19 ambulans berada di sekitar pondok. Teriakan minta tolong sempat terdengar dari dalam reruntuhan, menandakan masih ada korban yang terjebak.
Petugas gabungan dari BPBD Jawa Timur, TNI, Polri, relawan, hingga masyarakat sekitar bahu-membahu melakukan evakuasi. Proses penyelamatan berlangsung dengan hati-hati mengingat bangunan masih rawan runtuh. Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Subroto, membenarkan insiden tersebut. “Saat ini saya bersama Pak Wakil Gubernur Emil Dardak dan Kadis PUCK dalam perjalanan ke lokasi,” ujarnya.
Hingga berita ini ditulis, jumlah pasti korban luka maupun jiwa masih belum diketahui. Evakuasi masih terus dilakukan di tengah kondisi bangunan yang porak-poranda. (NBW)
