News

Presiden Prabowo Akan Luncurkan 25.000 Rumah Subsidi di Bogor

364
×

Presiden Prabowo Akan Luncurkan 25.000 Rumah Subsidi di Bogor

Sebarkan artikel ini
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara), memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/9/2025)

THEINDONEWS.COM – Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan menghadiri peluncuran 25.000 rumah bersubsidi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Acara ini akan diikuti secara simbolis oleh lebih dari 30 provinsi di seluruh Indonesia.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menyampaikan bahwa peluncuran serentak ini akan dilaksanakan pada Senin, 29 September 2025. “Saya mengundang dan beliau berkenan datang untuk melakukan akad secara serentak 25.000 ribu rumah subsidi. Dilaunching Senin 29 September di Kabupaten Bogor,” ujar Maruarar dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/9/2025).

Scroll down to see content
Advertisement

Program rumah subsidi ini akan dijalankan oleh Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dan ditargetkan akan diikuti secara bersamaan oleh 80 lokasi. Menurut Maruarar, program ini sangat diminati oleh masyarakat berpenghasilan rendah berkat kebijakan yang memudahkan mereka.

Beberapa kemudahan yang diberikan pemerintah antara lain pembebasan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Selain itu, Presiden Prabowo juga akan meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) perumahan, yang merupakan program KUR perumahan pertama dalam sejarah. “KUR Perumahan itu pertama kali sepanjang sejarah ada KUR Perumahan dan direncanakan akan dihadiri oleh beliau,” tambah Maruarar.

Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp130 triliun untuk KUR dengan dua skema. Skema pertama, sebesar Rp117 triliun, diperuntukkan bagi sisi pasokan (supply), yakni para pengembang, kontraktor, dan toko bangunan yang masuk kategori UMKM. Melalui skema ini, pemerintah akan menanggung subsidi bunga sebesar lima persen.

Skema kedua, sebesar Rp13 triliun, menyasar sisi permintaan (demand) untuk pelaku usaha kecil, seperti pemilik homestay, usaha kuliner, maupun fesyen. Mereka bisa mendapatkan pinjaman hingga Rp500 juta dengan bunga enam persen.

READ  Tarif Trump 19%: Ekspor Indonesia Belum Terdampak Signifikan Hingga Akhir Agustus.

“Itu bagus banget. Jadi kita harapkan dengan program unggulan ini, sektor perumahan akan bergerak, dan penyerapan anggarannya juga makin meningkat,” ujar Maruarar.

Sebelumnya, Wakil Menteri PKP, Fahri Hamzah, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo telah memberikan instruksi tegas untuk menurunkan harga rumah. “Presiden Prabowo berpesan, ‘murahkan harga rumah, Fahri, tidak mungkin kita membangun rumah di atas tanah swasta. Itu akan sangat mahal,” kata Fahri dalam Diskusi Publik di Jakarta pada Rabu (6/8/2025). (HJC)